TUGAS MAKALAH TEORI EKONOMI MIKRO
TEORI PASAR INPUT
Kelompok 6 :
·
Fadel Galih L.A (2013051182)
·
Nanda Kisnu M.S (2013051136)
·
Gondo Awang P (2010050460)
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
RUANG :
507
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No.1 Pamulang-Tangerang
Selatan
TELP : (021) 7412566/FAX
2013-2014
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ..................................................................................................... 1
BAB
I PENDAHULUAN .............................................................................. 2
1.1. Latar
Belakang .................................................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN .................................................................................. 4
2.1. Pengertian Pasar Produksi (
Pasar Input ) .......................................................... 4
2.2. Macan – Macam Pasar Faktor
Produksi / Pasar Input .........................................5
2.3. Perbedaan Pasar Faktor Produksi
dan Pasar Barang Konsumsi ......................... 9
2.4. Pengalokasian Faktor Produksi.......................................................................... 10
2.5. Penentuan Pendapatan Berbagai
Faktor……………………………………….10
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 11
3.1. Kesimpulan ........................................................................................................11
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami sebagai penyusun telah
berhasil menyelesaikan Makalah sederhana ini.
Shalawat dan salam kita hanturkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW
beserta keluarganya, sahabatnya, beserta pengikutnya hingga akhir zaman. Kami
menyadari bahwa tiada gading yang tak retak. Makalah yang kami susun ini tak
luput dari kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Tujuan dari Makalah ini
adalah untuk menjelaskan Materi Teori Ekonomi Mikro ( Pasar Input ) dari awal
sampai akhir. Oleh karenanya, kami sebagai penyusun sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhir kata, semoga makalah
Makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin.
Tangerang Selatan 22
Januari 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Dengan adanya mata kuliah Teori Ekonomi Mikro
mahasiswa akan mampu mengembangkan suatu dasar yang kuat atas konsep-konsep perekonomian
pasar, seperti pemahaman tentang hakekat dan metoda pembuatan keputusan yang
dilakukan oleh konsumen, produsen dan pemerintah, yang harus memilih di antara
sumberdaya yang terbatas, beserta seluruh kendala yang ada, seperti persaingan
tidak sempurna. Mahasiswa juga diharapkan akan mampu mengembangkan pemahaman
mengenai kerangka institusional perekonomian di dalam sistem ekstrim maupun
campuran. Berarti menyangkut analisis cara-cara produsen mengorganisasikan
bisnis, peranan serikat pekerja dalam pasar tenaga kerja, peranan pajak dalam
pilihan-pilihan ekonomi langsung, dan dampak regulasi pemerintah pada keputusan
produksi. Mahasiswa juga diharapkan akan mampu menerapkan konsep dasar ekonomi
pada situasi-situasi yang problematik.
Supaya bisa mencapai hal ini para mahasiswa
memerlukan metodologi dasar dan alat analisis yang diperlukan untuk
memformulasikan keputusan-keputusan ekonomi. Pada akhirnya mahasiswa akan mampu
mengembangkan pemahaman yang lebih baik mengenai peranan ilmu ekonomi (mikro) ke
dalam lingkungan sosio-politik kita secara lebih nyata Kebalikan dari ekonomi
mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan,
terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai
kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan
pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.
1.2
Tujuan
Salah
satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang
membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber
terbatas diantara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisa
kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien,
serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar
persaingan sempurna. Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro,
meliputi
pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar
dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai
aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan
mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar. Teori penawaran dan permintaan
biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan pasar persaingan sempurna.
Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di dalam pasar, dan
tidak satupun diantara mereka memiliki kapasitas untuk mempengaruhi harga
barang dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai transaksi di kehidupan nyata,
asumsi ini ternyata gagal, karena beberapa individu (baik pembeli maupun
penjual) memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga. Seringkali, dibutuhkan
analisa yang lebih mendalam untuk memahami persamaan penawaran-permintaan
terhadap suatu barang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Pasar Faktor Produksi ( Pasar Input )
Pasar input adalah pasar yang menyediakan berbagai faktor produksi
yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia, modal dan skill / keahlian. Kegiatan produksi akan dapat berjalan dengan baik apabila faktor produksi
yang dibutuhkan tersedia. Keberadaan faktor faktor produksi dapat diperoleh di
pasar faktor produksi. Jadi pasar faktor produksi adalah tempat bertemunya
permintaan dan penawaran faktor-faktor produksi yang berupa tanah (land),
tenaga kerja (labor), modal (capital), dan pengusaha (entrepreneurship).
Penawaran faktor produksi berasal dari konsumen dan permintaan faktor
produksi berasal dari produsen, sehingga akan dihasilkan output yang nantinya
akan dijual kepada konsumen. Tempat jual beli hasil produksi (output) tersebut
dinamakan pasar hasil produksi.
Ciri - ciri pasar input yaitu
:
a.
Tidak
berwujud fisik tetapi kegiatan
b.
Permintaan
dan penawaran faktor produksi dilakukan dalam jumlah besar
c.
Jenis
penawaran dan permintaan faktor produksi sesuai dengan produksi yg dihasilkan.
d.
Penawaran
faktor produksi kadang merupakan monopoli sedangkan permintaan faktor produksi
bersifat kolektif.
No
|
Perbedaan
|
|
Pasar Faktor Produksi (Pasar
Input)
|
Pasar Hasil Produksi (Pasar
Output)
|
|
1
|
Penawawan berasal dari konsumen
atau masyarakat.
|
Penawaran berasal dari produsen
atau pengusaha
|
2
|
Permintaan berasal dari produsen
atau pengusaha.
|
Permintaan berasal dari konsumen
atau masyarakat
|
3
|
Menawarkan faktor – faktor produksi
(alam, tenaga kerja, modal dan pengusaha).
|
Menawarkan barang hasil produksi
(barang jadi atau setengah jadi)
|
4
|
Hasil yang diperoleh berupa sewa,
upah, gaji, bunga dan laba.
|
Hasil yang diperoleh berupa uang
hasil penjualan barang.
|
2.2 Macam - Macam Pasar Faktor Produksi / Pasar Input
Pasar
input terdiri atas faktor-faktor produksi yang meliputi pasar sumber daya alam
(tanah), sumber daya manusia (tenaga kerja), modal, dan pengusaha.
a. Pasar Faktor Produksi Sumber Daya Alam/Tanah
1.
Teori
kesuburan tanah (David Ricardo) : jika tanah mempunyai tingkat kesuburan tinggi
harga sewa akan tinggi dan sebaliknya.
2.
Teori letak
tanah (Von thunen) : jika tanah terletak dekat fasilitas publik dan kegiatan
ekonomi, harga sewa akan tinggi karena letak strategis memungkinkan banyak
peluang ekonomi untuk mengembangkan usaha
3.
Teori harga
derivasi tanah : tergantung dari jumlah permintaan terhadap tanah.
Bila ditunjukkan dengan grafik akan tampak sebagai berikut.
Dari
Gambar 3.20 dapat kamu lihat bahwa dengan bergesernya kurva DD ke D’D’ dan D”D”
maka harga / sewa tanah akan mengalami kenaikan.
2.
Teori upah
besi (Ferdinand Lassalle): upah harus ditekan serendah mungkin untuk memperoleh
keuntungan maksimal. Akibatnya upah hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Untuk mengatasi hal ini maka dibentuklah serikat pekerja.
3.
Teori dana
upah (John Stuart Mill): tergantung
kesediaan jumlah modal untuk membayar upah. Jika jumlah penawaran tenaga kerja
tiinggi maka tingkat upah akan rendah.
4.
Teori upah
etika (kaum Utopis): upah harus dapat mendorong pekerja untuk hidup layak.
Faktor produksi tenaga kerja adalah
semua tenaga kerja baik jasmani maupun rohani, serta terdidik atau tidak
terdidik, atau sering disebut dengan sumber daya manusia (human resources) yang
melakukan kegiatan produksi barang/jasa. Sumber daya manusia yang berkualitas
akan dapat meningkatkan produktivitas. Tenaga kerja yang akan digunakan dalam
proses produksi pada suatu perusahaan selalu mengalami peningkatan sesuai
dengan peningkatan jumlah penduduk. Permintaan tenaga kerja oleh suatu
perusahaan dipengaruhi beberapa faktor di antaranya sebagai berikut :
a)
Kemajuan
teknologi yang dimiliki oleh suatu negara.
b)
Banyak
sedikitnya barang yang dihasilkan.
c)
Tinggi
rendahnya laba pengusaha.
d)
Adanya
investasi dari pengusaha
Dari Gambar 3.21 terlihat bahwa kurva penawaran tenaga kerja selalu bertambah sesuai dengan laju pertumbuhan penduduk, sehingga kurva penawaran bergeser ke kanan menjadi S’ S’. Seiring dengan ditemukannya teknologi baru, pada kurva permintaan tenaga kerja pertambahan penawarannya lebih besar daripada permintaan, sehingga upah (wage) yang diberikan mengalami penurunan dari W menjadi W1.
b. Pasar Faktor Produksi Modal
1.
Teori
produktivitas (JS. Mill) : modal pinjaman digunakan untuk kegiatan usaha
produktif.
2.
Teori
abstinence/pengorbanan : diberikan sebagai balas jasa atas investasi yang tidak
digunakan oleh perusahaan lain. Dengan demikian pemilik modal mendapat balas
jasa atas pengorbanan menunggu modal kembali.
3.
Teori agio
(Von bawerk) : diberikan atas kerugian perbedaan nilai, alasan kerugian antara
lain
-
Alasan
ekonomi : nilai uang sekarang lebih tinggi dari nilai uang satu tahun mendatang.
-
Alasan
psikologi : asumsi bahwa nilai dan alat pemuas kebutuhan pada masa datang lebih
rendah.
-
Alasan teknik
: barang modal dapat digunakan untuk proses produksi selanjutnya.
4.
Teori
liquidity preference (JM.Keynes) : bunga modal diberikan sebagai ganti rugi
atas pengorbanan karena tidak menggunakan uang liquid akibat dipinjam orang
lain.
5.
Teori bunga
dinamis (JB.Schumpeter) : barang modal yang digunakan dalam proses produksi
akan menghasilka laba. Sebagian laba usaha diberikan kepada pemilik modal
sebagai bunga.
Pasar faktor produksi modal adalah
tempat ditawarkannya barang-barang modal untuk kepentingan proses produksi.
Pengertian barang modal tidak hanya berupa mesin-mesin ataupun peralatan saja,
tetapi juga modal uang (yang merupakan dana untuk membeli barang-barang modal).
Modal yang berupa uang diperoleh dari tabungan dan pinjaman, yang nantinya akan
digunakan untuk investasi. Diharapkan dengan investasi tersebut, permintaan dan
penawaran akan barang modal mengalami penigkatan, sehingga kurva permintaan (D)
dan kurva penawaran (S) bergeser ke kanan. Kurva permintaan dan penawaran pada
pasar faktor produksi modal tampak seperti Gambar 3.22.
c. Pasar Faktor Produksi Pengusaha (Kewirausahaan)
1.
Teori inovasi
(JB.Schumpeter) : peningkatan laba perusahaan diperoleh jika wirausahawan
mengembangkan produk baru atau melakukan inovasi atas produknya.
2.
Teori nilai
lebih (Karl Marx) : laba diperoleh karena ada pembayaran upah yang rendah
dibandingkan jasa pekerja kepada perusahaan. Artinya laba diperoleh dari upah
yang tidak dibayarkan perusahaan kepada pekerja.
3.
Teori
keuntungan (JB say) : wirausahawan memiliki tugas memimpin dan mengelola
perusahaan agar memperoleh laba. Jika wirausaha berinvestasi di perusahaan ia
juga akan memperoleh bunga modal.
4.
Teori resiko
usaha (Hawley) : wirausaha akan menanggung resiko kerugian jika usaha yang
dikelola gagal.
5.
Teori residu
(David Ricardo) : pengusaha akan memperoleh laba jika ada kelebihan penerimaan
perusahaan yang dihasilkan dari selisih pendapatan total dikurangi biaya total.
Kelebihan inilah yang akan diberikan kepada wirausaha sebagai bunga modal.
Faktor produksi pengusaha merupakan orang-orang yang
berjiwa wiraswasta atau mempunyai kecakapan dalam tata laksana perusahaan
(managerial skill). Pengusaha mempunyai peranan yang sangat menentukan, yaitu
mengorganisasi factor produksi alam, tenaga kerja dan modal untuk mendapatkan
hasil yang maksimal.
2.3
Perbedaan Pasar Faktor Produksi dan Pasar Barang Konsumsi
Faktor
produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan oleh produsen sebagai input
untuk memproduksi barang siap pakai. Rumah tangga produksi adalah pihak yang
mewakili semua unit yang melakukan proses produksi barang dan jasa, dan rumah
tangga konsumsi adalah pihak yang akan mewakili semua unit yang melakukan
proses konsumsi barang dan jasa.
Pasar
faktor produksi adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap
faktor produksi sedangkan pasar barang konsumsi adalah tempat bertemunya
permintaan dan penawaran terhadap barang konsumsi.Tempat bertemunya permintaan
dan penawaran terhadap faktor produksi disebut pasar faktor produksi. Sedangkan
tempat bertemunya permintaan dan penawaran konsumsi disebut pasar barang
produksi.
1.
Penawaran Faktor Produksi
Penawaran faktor produksi adalah jumlah
faktor produksi yang tersedia di pasar pada waktu tertentu. Contohnya adalah
tanah di perkotaan saat ini sangat mahal, sedangkan tanah di pedesaan masih
relatif murah. Contoh lainnya, terdapat barang-barang modal berteknologi tinggi
dan berteknologi rendah serta tenaga kerja terdidik dan tenaga kerja tidak
terdidik.
2.
Permintaan terhadap Faktor Produksi
Sebelum
perusahaan memproduksi barang, perusahaan terlebih dahulu mengamati keadaan di
pasar. Tujuannya adalah :
a.
Menentukan
pilihan barang apa yang akan diproduksi yang sesuai dengan keinginan konsumen.
b.
Menentukan
berapa jumlah barang yang akan diproduksi agar dapat menghasilkan keuntungan
yang maksimum.
Selanjutnya perusahaan menentukan
kombinasi faktor produksi yang akan digunakan
untuk memproduksi barang yang akan digunakan untuk memproduksi dengan barang tersebut dengan pertimbangan sebagai
berikut : berapa harga faktor
produksi, kondisi yang harus dipenuhi agar faktor produksi yang digunakan dapat menghasilkan keuntungan
maksimum dalam kegiatan produksi.
3.
Peranan Analisis Permintaan terhadap Faktor Produksi
Bagi perusahaan, ada dua alasan
untuk menganalisis permintaan terhadap faktor produksi. Pertama, hasil analisis
dapat digunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan penggunaan faktor produksi
secara efisien.
2.4
Pengalokasikan faktor produksi
Pengalokasikan faktor produksi perlu dipersiapkan sebaik mungkin
sehingga perusahaan sebaik mungkin sehingga perusahaan dapat menghasilkan
jumlah produksi optimal. Perusahaan harus dapat menggunakan faktor produksi
yang terbatas untuk memproduksi barang dalam jumlah yang paling optimal agar
masyarakat mendapatkan barang yang bermutu dengan harga yang relatif murah.
2.5
Penentuan pendapatan berbagai faktor
Rumah tangga menjual faktor produksi kepada perusahaan. Kemudian,
perusahaan membayar balas jasa atas faktor produksi tersebut pada rumah tangga,
sehingga rumah tangga memperoleh pendapatan. Besarnya pendapatan yang diperoleh
rumah tangga tergantung pada harga dan jumlah faktor produksi. Jumlah balas
jasa atau pendapatan atas berbagai faktor produksi yang digunakan untuk
memproduksi suatu barang, sama dengan harga barang tersebut.
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Mikro
Ekonomi sebagai bahan kuliah untuk mempelajari pola perilaku manusia yang kapasitasnya
sebagai konsumen maupun produsen. Keduanya dalam kegiatan ekonomi selalu
menggunakan prinsip ekonomi. Untuk mempelajari Mikro ekonomi dibutuhkan
pengetahuan matematika sekalipun tidak usah mendalam. Konsep-konsep yang akan
diterangkan meliputi permintaan / penawaran, nilai guna, keseimbangan konsumen,
faktor produksi, biaya produksi, penerimaan (revienen) perusakan, keseimbangan
perusahaan dan pasar. Semua konsep tersebut teroisinalisasi dalam grafik atau
kurve, yang lebih banyak menggunakan angka - angka relatif.